Operator telekomunikasi tergiur bangun BTS bersubsidi di perbatasan
Techno.id - Program pembangunan di daerah perbatasan dan terpencil yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dan jajarannya terus coba direalisasikan. Dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, misalnya, berencana untuk membangun Base Transceiver Station (BTS) atau menara selular bersubsidi di wilayah perbatasan. Tak ayal, tawaran ini pun menarik mayoritas operator seluler nasional untuk mengajukan kerja sama.
"Sudah pada kirim surat semua, dan nantinya akan kita bicarakan pada tahun 2016 semester pertama," ucap Rudiantara, Menkominfo, pada Antara (08/10/15).
-
Pemerintah terus genjot pembangunan BTS diperbatasan Pembangunan BTS ini dibantu pemerintah melalui subsidi yang akan diberikan untuk sejumlah operator.
-
Jaga kedaulatan NKRI, pemerintah bangun BTS di perbatasan Pemerintah melalui Kemkominfo mulai membangun BTS (Base Transceiver Station) di beberapa wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI.
-
Fasilitas operator telekomunikasi bantu TNI jaga daerah perbatasan Inilah sumbangsih yang dilakukan oleh Telkomsel untuk TNI yang bertugas di bagian terluar daerah perbatasan.
Proses penyeleksian para vendor itu salah satunya dilihat dari tender yang menawarkan dengan sistem subsidi paling kecil. Namun, ia juga menekankan operator seluler yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan BTS di kawasan perbatasan itu harus transparan dan kompetitif.
"Kita bicarakan pertengahan 2016 semester pertama, dan kami juga sudah bicarakan dengan beberapa jajaran. Tapi pada dasarnya semua operator sangat ingin berpartisipasi," klaim mantan petinggi Indosat, XL Axiata, dan Telkomsel itu.
Rudiantara telah menegaskan bahwa pembangunan BTS di wilayah-wilayah perbatasan Indonesia adalah tugas prioritas. Ia menargetkan pada semester dua tahun 2016, 115 desa yang dekat dengan perbatasan khususnya di Kalimantan sudah dibangun. Harapannya agar di tahun 2018 nanti, semua kota dan kabupaten di Indonesia sudah terhubung dengan jaringan broadband.