Tak diajak pakai balon Google, apa kata Smartfren?
Techno.id - Teknologi balon terbang penyebar internet Project Loon dari Google rencananya akan memasuki tahap uji coba di Indonesia. Google telah menggandeng tiga operator seluler terbesar di Tanah Air menjadi mitranya, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.
Sayang, Smartfren yang juga menjadi operator telekomunikasi berbasis data tak diajak turut serta dalam program uji coba ini. Sukaca Purwokardjono selaku Division Head Smartphone & Data Device Smartfren mengaku pihaknya belum menerima informasi dengan jelas terkait skema bisnis yang akan dijalankan Google dalam menjalankan Project Loon di Indonesia.
-
Deal, tahun depan "tower terbang" Google mulai diuji coba di Indonesia Project Loon akan menggandeng tiga operator telekomunikasi top Tanah Air.
-
Tak bakal tubrukan, balon Google terbang lebih tinggi dari pesawat Balon Google akan terbang di atas 60 kilometer dan lebih tinggi dari jalur pesawat.
-
Smartfren tak gentar hadapi proyek Balon Google Smartfren: Kami sudah memiliki master plan nasional jika nantinya proyek Balon Google dikomersialisasikan
Kami masih belum dapat penjelasan soal balon Google itu, karena memang informasinya terbatas. Saya belum bisa berkomentar banyak, saya juga baru baca di media-media, belum mendapatkan penjelasan langsung dari Google, kata Sukaca.
Meski begitu, Sukaca menjelaskan bahwa Smartfren sendiri tidak menutup peluang dan kemungkinan kerja sama dengan Google lewat Project Loon. Efisiensi yang ditawarkan Project Loon untuk memperluas akses yang disediakan operator jadi salah satu alasan Smartfren terbuka bekerja sama dengan Google.
"Tidak menutup kemungkinan ada kerja sama. Tapi ya sampai saat ini, setahu saya kita belum tahu skema bisnis dan kerja sama yang bisa dilakukan memakai Project Loon, imbuh Sukaca sewaktu ditemui tim Techno.id di Cafe Pisa, Jakarta.
Sebelumnya sudah diberitakan bahwa tiga operator seluler Indonesia yang menandatangani program kerja sama uji coba balon internet Google di tahun 2016. Kolaborasi tersebut akan menggunakan pita frekuensi 900 MHz yang dimiliki tiga operator telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Teknis penggunaan Project Loon akan memakai ratusan balon udara di atas ketinggian 20 kilometer dari permukaan bumi. Raksasa mesin pencarian asal Amerika Serikat itu mengklaim Project Loon akan dapat menghubungkan 100 juta penduduk Indonesia.